“Mama aku mau ke toko buku yaa,minta uangnya dong …ada novel baru karya Andre Hirata niihh”. Kata willy kepada mamanya yang sedang menonton sinetron. “ Uang yang mama kasih kenarin sudah habis?” Kata mama Willy sambil tetap mengarahkan pandangannya ke televisi.” Udah habis ma,tinggal lima ribu rupiah doang. “ Emang kamu pakai buat apa?” “kan kemarin buat beli dawai biolaku yang putus” jawab Willy sambil mainin handphone. “ Ambilin tas mama di kamar!”.“Oke mamaku sayang”. Kata Willy sambil berlari ke kamar mamanya.Willy adalah sesorang remaja yang baru kelas 10, kulitnya kuning langsat dan berparas manis. Kepandaian bergaul dan kecermelangan otaknya membuat dia disenangi oleh kawan-kawannya, baik perempuan maupun laki-laki dan guru-guru yang mengajarnya di kelasnya itu.Bahkan dengan kecerdasannya.Willy mepunyai beberapa cewek,singkat kata Willy adalah seorang playboy.Willy mempunyai tiga orang cewek.Namundengan kecerdasannya Willy dapat membagi waktu dengan pacar-pacarnya.Anggi,Riya,dan Dita ,itulah pacar-pacar Willy.. .
Seperti hari itu,Willy berencana untuk mengajak pacarnya Anggi ke toko buku.Sebelum berangkat,Willy memilih menelepone Anggi terlebih dahulu dengan handphone Samsung type terbarunnya itu.Tuut..tuut..tuut… . “Hallo Anggi sayang..hari ini ada acara tidak?” sapa Willy dengan mesra. “Hallo juga sayang,emang mau ngajak kemana?” “Aku ingin mengajak kamu ke toko buku,kamu ada waktu tidak?”.“Aduh..maaf sayang,hari ini aku tidak bisa.Karena aku harus nganterin sepupu-sepupu aku yang baru datang dari luar kota.Mereka meminta dianterin keliling kota Jakarta. Maaf ya sayangku,Tidak kenapa-kenapa kan sayangku?” “tidak apa-apa kok sayangku, aku akan berangkat sendiri aja deh...salam buat sepupu-sepupu kamu yaaa sayang .. .”kata Willy mengakhiri telephonenya. “ makasi sayang” jawab Anggi.
Dengan santainya Willy mengambil handphone yang lainnya lagi,(blackberry). “Hallo Riya sayang,lagi apa sekarang?” sapa Willy dengan penuh kemesraan. “Hallo juga sayang,aku lagi jagaiin adikku yang sedang sakit nih” jawab Ria. “oooh biasa kemana-mana dong?” “emang mau diajak kemana sih yang?” Tanya Ria. “Mau aku ajak ke toko buku,sekalian makan malam di café kesayangan kita,tapi karena kamu sedang ngejagain adik kamu, ga kenapa-kenapa deh,lain kali aja yaa..” “oke deh”jawab Ria. “Semoga adik kamu cepat sembuh yaa..” kata Willy menutup pembicaraan.Gagal mengajak Anggi dan Ria,Willy tetap tenang dan santai. Diambillah handphone nokia jadulnya itu yang dia beli sejak masih duduk di bangku smp. Setelah memencet-mencet tombol handphonenya itu.. “hallo Dita sayang, apa kabarnya sore ini?” sapa Willy “baik sayang, lagi bete nih di rumah, jalan-jalan yuuk yang” jawab Dita dengan manja. “Oke deh,kita ke toko buku yuuk” jawab Willy. “Oke deh yang,aku tunggu ya” “oke deh,10 menit lagi aku sampai di istana tuan putri” kata Willy membuat hati Dita berbunga-bunga.
Willy mengakhiri telephone,dalam hati Willy berkata “Anggi dan Ria tidak bias diajak jalan-jalan , tapi masih ada Dita yang bias di ajak keluar”.Dengan motor Honda scopy yang baru dibeliin oleh orangtuannya, Willy meluncur ke rumah Dita.Tingtong ..tingtong..suara bel di rumah Dita yang lumayan bagus dan mewah seperti istana. “Hallo sayang” sapa Willy ketika dibukakan pintu gerbang oleh Dita . “Hallo juga,mau berangkat sekarang apa mau minum dulu?” Tanya Dita pada Willy. “Langsung berangkat aja ya,nanti kita makan bakso di café dekat apotik itu aja” kata Willy tanpa turun dari motor sekuternya itu. “Oke deh sayang,aku ambil tas dulu ya” kata Dita sambil berlari ke dalam rumah untuk mengambil tas kesayangannya itu.
Beberapa saat kemudian,Willy dan Dita sudah meluncur di jalan raya Jakarta.Sambil bercanda dan mengobrol,akhirnya mereka sampai di toko buku .Toko buku yang lumayan besar di kota Jakarta ,letaknya yang sangat stategis membuat toko buku itu ramai dikunjungi oleh masyarakat Jakarta.Setelah memarkirkan motor Honda scopynya itu,Willy dan dita segera masuk ke dalam toko buku.Udara dingin ac segera menyambut dan membelai lenbut kulit setiap pengunjungnya itu.Sesampainya dibagian novel,dengan girang Willy mencari-cari novel yang sudah beberapa hari dia ingin membacanya.Namun ternyata novel yang dicari-cari Willy,juga dicari oleh banyak orang ,sehingga novel laris itu tinggal satu.Ketika tangan Willy menyentuh novel itu,bersamaan pula tangan seseorang gadis yang seusia Willy juga menyentuh novel itu.Untuk beberapa saat sempat terjadi perebutan diantara mereka.Namun ketika Willy melihat gadis itu,timbul rasa kasihan. “Buat kamu aja deh..” kata Willy genit “Bener gak kenapa-kenapa?Buat kamu aja” kata gadis itu. “iya gak kenapa-kenapa kok,tapi...” kata Willy mulai menggoda “Tapi apa?” “boleh kenalan dan minta nomer handphone gak”.Jawab Willy sambil senyum-senyum sendiri. “okay,namaku Amelia,kamu?” kata Amelia sambil menjabat tangan Willy. “Aku Willy,kamu kelas berapa?” Tanya Willy “aku kelas sepuluh” jawab Amelia. “Sama dong,o ya,nomor hp kamu?” kata Willy sambil mengeluarkan handphone nokia dari saku celana jinsnya itu.Begitulah,sore itu Willy berkenalan dengan Amelia.Dan pembicaraan mereka terputus karena Dita sms kalau sudah menemukan buku tulis yang dua cari.Dita yang sudah mendapatkan buku tulis,menunggu Willy di dekat kasir. “Mana novel yang kamu cari?” Tanya Dita “sudah habis” jawab Willy girang “kok muka kamu girang banget kenapa? Bukannya sedih tidak dapat buku yang kamu cari?” Tanya Dita keheranan. “oh… ga apa-apa,seneng aja,ternyata novel itu banyak yang suka juga” jawab Willy sekenannya. “kita makan bakso dulu di café sebelah yuuk”.Ajak Willy sambil menggandeng tangan Dita “yuuk,sudah semingguan aku tidak makan bakso” jawab Dita menjawab ajakan Willy.
Sementara itu,sepupu-sepupu Anggi yang dating dari luar kota mengajak Anggi jalan-jalan ke toko buku. “kak Anggi,mau nganterin ke toko buku gak?”pinta salah satu sepupu Anggi. “ke mana aja aku anterin,asal masih di kota Jakarta”.Jawab Anggi dengan ramah . “Asyikk..makasi kak,aku ingin membeli buku komik doraemon ama naruto yang edisi terbaru” jawab sepupu Anggi sambil loncat-loncat. “Oke siap-siap berangkat ya,entar keburu malam” ajak Anggi. “Baik kak..”Anggi dan sepupu-sepupunya yang berjumlah tiga orang itu pun berangkat ke toko buku.
Di sisi lain,Ria yang sedang menjaga adiknya yang sedang sakit menunggu dengan gusar hasil pemeriksaan dokter yang di panggil ke rumah. “Anak saya sakit apa dok?” Tanya ibu Ria dengan penuh kecemasan. “Tenang aja buk,putra ibu cuman terkena demam biasa aja kok” Jawab dokter sambil membereskan peralatan pemeriksaan tekanan darah. “Syukurlah,aku takut kena demam berdarah dok”. “Ini ada resep yang harus ibu beli di apotik”.Kata dokter sambil menuliskan tulisan-tulisan yang tidak bias dibaca oleh orang yang bukan dokter atau apotiker. “Ria,tolong kamu pergi ke apotik untuk menebus obat adikmu ya”.Kata ibu Ria “Iya bu” Jawab Ria sambil menerima resep yang disodorkan oleh dokter. “Naik ojek aja,biar cepat sampai apotiknya” kata ibu Ria sambil memberikan beberapa lembar uang.
Suasana café tempat Willy dan Dita makan bakso sudah mulai ramai oleh pengunjung yang ingin makan malam atau sekedar meluluskan kegemaran mereka makan bakso. “Dita sayang,mau nambah lagi baksonya?” Tanya Willy pada Ditan “Udah ah yang,dah kenyang.Aku takut gemuk.Kalau gemuk aku takut kamu gak cinta lagi ama aku” kata Dita pada Willy. “Okelah kita pulang yuuk..” Setelah membayar dikasir,Willy dan Dita beranjak dari café yang selalu ramai oleh para penggemar bakso itu. “Dit,kamu tunggu di depan dulu ya,aku mau ke toilet dulu”kata Willy pada Dita. “Oke sayang,aku tunggu didepan gerbang ya..” Suasana Jakarta yang panas,membuat Dita kegerahan.Sambil mengusap-usap keningnya yang basah oleh keringat,Dita memainkan handphone kesayangannya. “Hai…ngapain disini?” Sapa Anggi pada Dita. “Hai,Anggi!! Lama gak pernah bertemu,kamu ama siapa?” Tanya Dita.Dita dan Anggi adalah teman smp yang dulunya lumayan akrab. “Aku lagi nganterin sepupu-sepupuku dari beli komik di toko buku sebelah” jawab Anggi sambil tersenyum girang karena sudah lama tidak bertemu sahabatnya itu. “Lihat,itu seperti Ria!!” kata Anggi sambil menunjuk seorang gadis yang baru turun dari boncengan motor. “Ria!!...” teriak Anggi memanggil seorang gadis yang turun di depan apotik. “Hai Anggi..Dita..!!” Jawab Ria girang sambil berjalan kegirangan ke a rah Dita dan Anggi yang berdiri di depan café .Rupanya mereka bertiga sudah saling kenal. “kamu ngapain Dit,di sini?” Tanya Ria pada Dita.Namun belum sempat Dita menjawab pertanyaan Ria,munculahWilly yang menuntun Honda scopy nya. “Willy!!!... teriak Anggi dan Ria bersamaan. “Kalian kenal ama Willy?” Tanya Dita pada kedua temannya itu. “Dia pacarku”.Kata Anggi dan Ria bersamaan lagi. “Haaaaahhh?!! Mulut Dita menganga lebar mendengar pengakuan Anggi dan Dita. “Yangg,sekarang kamu pilih,aku apa mereka!!!kata Dita naik darah sambil melotot ke Willy.Willy hanya bias diam menyaksikan ketiga pacarnya berkumpul dan sedang memarahi dirirnya.”Betul,kamu pilih aku apa mereka??!!! Kata Anggi mendekati Willy. “Cepat jawab!!” kata Ria sambil menampar pipi Willy.Willy hanya bias diam mematung,tanpa berkata sepatah kata pun “Ini hadiah dari aku” “plaaak”…. Tamparan Anggi mendarat di pipi Willy. “Ini dari aku,plaakkk” satu lagi tamparan dari Ria.Peristiwa sore itu menjadi tontonan gratis bagi orang-orang yang kebetulan sedang berada di sekitar tempat itu.
Meski telah di putusin oleh Anggi,Ria dan Dita.Tapi Willy sudah punya nomor telephone Amelia.Dalam hati Willy berkata, “gak kenapa-kenapa putus dari mereka,toh aku sudah ada nomor telephone Amelia,aku akan tetap mencari cinta sejati.Maafkan aku Anggi,Ria,Dita,aku akan mendekati Amelia.”
klo di kasih alenia akan jadi lebih bagus tuh, tp critanya bagus...lanjutkan :-)
BalasHapus